TUGUREJO—Sejumlah tokoh ormas Islam mengkritik keberadaan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mengukuhkan diri sebagai rumah besar umat Islam. PPP dianggap kekurangan figur dan masih menggunakan cara primordial dalam mengikat konstituennya. Agar bisa sukses dalam Pemilu 2014 nanti, partai berlambang Kakbah tersebut diharapkan bisa melepaskan ikatan primordial tersebut.
”Cara pengikatan konstituen PPP masih tak terlepas dari cara cara kuno, cara primordial,” ujar Ketua PWNU Jateng Abu Hafsin pada Diskusi ”PPP dalam Perspektif Ormas Islam” di kantor DPW PPP Jateng, Sabtu (4/1).
Dalam acara yang digelar dalam rangka Harlah 41 tahun PPP tersebut Hafsin menambahkan, selama ini PPP mengusung slogan rumah besar umat Islam. Namun terkadang di dalam ”rumah” tersebut masih ada berbagai fraksi yang bekerja berdasarkan ikatan primordial.
Dia juga mengkritik PPP yang seperti kehilangan figur dan kurang kaderisasi. Menurutnya selain KH Maemun Zubeir dan KH Kharis Shodaqoh, nyaris tidak ada pengurus partai yang bisa merebut hati rakyat. ”Sebagai orang yang simpati dan merasa diasuh oleh PPP sejak dulu, saya merasa sedih dengan kondisi ini,” ujarnya.
Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jateng Rozihan menambahkan belum banyak kader PPP yang mendekati Muhammadiyah untuk kepentingan politik. Padahal pihaknya bersifat terbuka dan menjaga kedekatan dengan seluruh parpol yang datang. ”Mungkin takut dengan Muhammadiyah yang sifatnya terbuka. Padahal ada banyak kegiatan pengajian yang rutin dilakukan dan efektif untuk meraih simpati,” katanya. (ric/ton/ce1)