
Jelang perayaan tahun baru Cina, pernak-pernik Imlek menjadi buruan warga keturunan keturunan Thionghoa. Para perajin liong dan barongsai pun dibanjiri pesanan. Salah satunya Sutikno Wiro Utomo, 64. Sudah hampir 29 tahun, pria ini menjadi perajin barongsai dan liong. Seperti apa?
ADENNYAR WYCAKSONO
DI rumah Sutikno Wiro Utomo di Jalan Seteran Tengah I No 2 RW 3 RW III, Kelurahan Miroto, Semarang Tengah sejak awal Januari lalu ramai dengan aktivitas pembuatan barongsai dan liong. Kebetulan jelang tahun baru Cina atau Imlek, pesanan dua replika hewan khas Cina itu banyak berdatangan.
Kepada Jawa Pos Radar Semarang, Sutikno mengaku telah membuat barongsai dan liong sejak 1987 atau hampir 29 tahun. ”Saya generasi kedua, keluarga saya memang hidup dari membuat barongsai,” katanya, kemarin (20/1).