BATANG–Duka mendalam dirasakan keluarga mendiang Tasminah, 21, warga Dukuh Sikemiri, Desa Wonobodro RT 1 RW 1 Kecamatan Blado yang ikut menjadi korban sebuah kapal yang karam di Pantai Kelise, Sungai Tengah, Bandar Penawar Kota Tinggi, Johor Bahru Malaysia, Selasa (26/1) lalu.
Niat korban (Tasminah, Red) ingin menyusul sang suami yang terlebih dahulu menjadi TKI di Negeri Jiran Malaysia, justru berujung petaka. Korban merupakan salah satu dari 22 orang yang tewas akibat karamnya kapal yang ditumpanginya. Sedangkan kabar terakhir, hingga saat ini jenazah para korban masih divisum dan diidentivikasi di Rumah Sakit Sultan Ismail Malaysia.
“Saya dapat kabar kepastian kematian adik saya, baru tadi malam dari kakak ipar saya di Malaysia,” kata Tarmini, kakak kandung korban saat ditemui di rumah duka, Kamis (28/1) kemarin.
Diceritakan, awalnya Tarmini merasa cemas saat sang calon majikan Tasminah (korban, Red) beberapa kali menelpon dan menanyakan Tasminah yang tak kunjung belum datang ke Malaysia. “Rasa khawatir ini bertambah, ketika melihat pemberitaan di sebuah televisi terkait kapal tenggelam,” beber Tarmini.