
MUNGKID—Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang terus mengembangkan program kerjasama lintas lembaga. Terbaru, universitas terbesar di Magelang itu, bekerja sama dengan The Union untuk mengedukasi bahaya rokok.
Kerja sama ini lahir setelah Muhammadiyah Tobaco Control Center (MTCC) UM Magelang mengirimkan proposal kepada The Union. Tujuannya, membantu pemerintah dalam mengedukasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok dan zat adiktif. The Union merupakan organisasi nirlaba internasional yang concern di bidang pengendalian penyakit TBC dan paru.
Kemarin, The Union mengunjungi kampus UM Magelang. Kunjungan merupakan follow up dari proposal yang pernah dikirim UM Magelang tentang Tobacco Control Trought Regulations of the Smoke Free Law, TAPS BAN, Increasing the Role of Muhammadiyah and Strengthening Network. Ketua MTCC UM Magelang, Dra Retno Rusjijati M.Kes menyampaikan, MTCC memiliki tujuan utama membantu kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah, terkait petani tembakau.
“Ada dua hal yang menjadi fokus kegiatan ini. Pertama, mendampingi kota maupun kabupaten di Jawa Tengah untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR),” beber Retno. Kedua, membangun jejaring dengan petani tembakau agar tingkat kesejahteraan petani tembakau meningkat. Kerja sama akan berlangsung selama dua tahun ke depan.
Perwakilan The Union untuk wilayah Asia, Tara Singh Bam dan Yar Yar mengapresiasi kerja sama tersebut. Ia berharap, peran UM Magelang dalam meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Tara Singh Bam di sela-sela diskusi yang dihadiri oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh. Widodo MT, wakil rektor, serta pimpinan fakultas.
Pada hari yang sama, UM Magelang juga menerima presentasi penawaran kerjasama dari Microsoft yang disampaikan oleh Original Internal Manager (OIM) Microsoft, Edwin Adinata. Edwin menyampaikan berbagai penawaran kerja sama yang menarik. “Setiap pengguna Microsoft harus menggunakan software Microsoft yang original dan bersertifikat.” Penawaran Microsoft disambut baik Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo MT. Ia mendukung pentingnya penggunaan perangkat software di kalangan civitas akademika yang harus bersertifikat. (vie/sct/isk)